Ramadan (bahasa Arab:رمضان; transliterasi: Ramadhan) adalah bulan kesembilan
dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang
bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan
termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian
mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri.
Kekhususan
bulan Ramadan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran pada surah Al-Baqarah ayat 183 yang artinya:
"bulan
Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena
itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu..."
—(Al-Baqarah 2: 183)
Pada kesempatan Ramadhan 1437 H,
Karang Taruna Tunjung Seto menyelenggarakan Buka bersama yang mana dilaksanakan
di Koppas Pelang. Kegiatan ini merupakan salah satu program dari seksi
kerohanian dan pembinaan mental.
Dengan diadakan acara ini diharapkan
dapat mempererat tali silaturahmi antar pengurus, memupuk rasa kekeluargaan dan
kekompakkan dalam segala hal baik dalam melaksanakan program kerja atau di luar
kegiatan karang taruna.
Adapun perkara menjalin silaturahmi ini sangat penting bagi umat muslim,
seperti berikut ini:Dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasul menjawab,
تَعْبُدُ
اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ
، وَتَصِلُ الرَّحِمَ
“Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).”
(HR. Bukhari no. 5983)Dari Abu Bakroh, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ
ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِى
الدُّنْيَا – مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ – مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ
الرَّحِمِ
“Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para
pelakunya [di dunia ini] -berikut dosa yang disimpan untuknya [di akhirat]-
daripada perbuatan melampaui batas (kezhaliman) dan memutus silaturahmi (dengan
orang tua dan kerabat)” (HR. Abu Daud no. 4902, Tirmidzi no. 2511, dan Ibnu
Majah no. 4211, shahih)Abdullah bin ’Amr berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ
الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِى إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ
وَصَلَهَا
”Seorang yang menyambung silahturahmi bukanlah seorang yang membalas
kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung
silahturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah
sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari no. 5991)Jadi marilah kita perbaiki pandangan kita mengenai acara buka puasa bersama yaitu dengan niat ikhlas untuk menjalin silaturahmi.
Keseruan dan kekompakan Karang Taruna Tunjung Seto saat buka bersama: